Permasalahan Pertanian yang dihadapi Indonesia

Semua kehidupan mempunyai banyak permasalahan tak terkecuali pada pertanian, petani yang ada di Indonesia...perbedaan pendapat di kalangan petani, perbedaan pendapat yang kuno dan yang baru/modern masing-masing mempunyai segi positif dan negatif. yang menganggap kuno ini suatu sistem yang monoton, ini suatu sistem yang kurang menguntungkan.
Beberapa segi pandang petani bisa dilihat dari:
  1. dari segi produksi pendapatan sangat kurang dan minim
  2. dari segi waktu sangat lama dan memerlukan waktu panjang
  3. dari segi penganggaran sangat lama dan memerlukan tenaga banyak
  4. dari segi kesuburan tanaman kurang subur.
sistem yang sudah maju/modern
  1. produksi meningkat tinggi
  2. penggarapan cepat bisa menekan biaya tinggi
  3. waktu usia tanaman cepat panen hasilnya tinggi
  4. kesuburan dengan pupuk buatan tanaman cepat subur, kalau tanaman subur hasil produksi meningkat.

Sistem Kuno

Sistem yang kuno ini sebenarnya tidak seperti apa yang dikatakan sekarang. kalau pendapat itu sangat kurang dan tidak mencukupi kebutuhan makan, bahwa pertumbuhan penduduk semakin tinggi. sebenarnya tidak seperti itu, waktu sebelum revolusi hijau, petani belum kenal pupuk kimia sintetis, tanah kita itu subur. tanaman padi lokal bengawan solo, mentik wangi, malaman, gondel, dll. tanah tanpa pupuk tambahan saja sudah subur. karena batang padi masih utuh, dan digaru masih utuh di lahan. jadi antara yang diambil padinya dan yang dimasukkan ke lahan lagi jelas banyak yang masuk. karena padi pengambilannya menggunakan ani-ani. jadi hanya malai/gabah yang dibawa pulang. jerami dan rumput masih ditinggal di lahan.

Cinta Menjadi Petani
Ayo Majulah Petani Indonesia
Memang tahun 1966-1967 itu, indonesia dilanda kekurangan makan. masyarakat makan bulgur dan nasi tekat. tetapi ini penyebabnya bukan karena tanah yang tandus, ada hal lain yang memicu penyebab kekurangan makan. ini baru perubahan dari orde lama ke orde baru. perubahan ini termasuk membawa suatu perubahan total. kebijakan tentang pertanian semuanya dirombak total. mulai dari penggunaan pupuk, obat-obatan, termasuk benih lokal diganti dengan benih rekayasa genetika atau vutw. memang kebijakan ini mencapai suatu keberhasilan yang sangat memuaskan yang waktu itu namanya program revolusi hijau, hanya sayangnya, teknologi ini kurang diimbangi dengan wawasan yang sehat dan berjangka panjang. artinya, hanya satu arah tentang percepatan dan peningkatan produksi kurang diperhitungkan tentang rusaknya ekosistem dikarenakan penggunakan racun dan kimia sintetis yang tak terkendali. sehingga berakibat rusaknya jati diri petani indonesia secara mayoritas.

Contoh generasi remaja tani banyak yang lari dan malu mengaku menjadi petani, karena petani merupakan kelas yang rendah. sedang orang tua yang mempunyai anak dewasa seakan-akan tidak rela kalau anaknya menjadi petani. bahkan rela diberikan modal untuk pergi ke luar negeri, mencari uang, dari pada tani yang kurang menguntungkan. tanahnya lebih baik dijual dari pada dicangkuli, atau ditanami sendiri. jadi jelas seakan-akan hilang jati diri negara agraris.

Suatu negara agraris tetapi petaninya merasa tertekan dan terpaksa. sebenarnya kalau mau mengakui secara jujur, tujuannya hanya untuk merubah sikap tentang program orde lama. bahwa program soekarno waktu itu, atau yang disebut orde lama antara lain dalam deklarasinsya adalah berdikari. berdiri di atas kaki sendiri. setelah indonesia keluar dari pbb. lalu mendeklarasikan berdikari. tidak mau diatur negara lain dan tidak akan mengatur negara lain. karena negara indonesia suatu negara yang subur gemah ripah loh jinawi. tanah subur kaya makmur.
  • coba lihat dari sabang sampai merauke apa yang ditancapkan hidup. karena tanahnya subur.
  • coba lihat potensi laut kekayaan ikan bahwa lautan indonesia terbentang 2/3 dari kawasan negara indonesia yang penuh dengan bermacam-macam ikan.
  • coba lihat potensi hutan yang kekayaan mulai dari satwa, rempat-rempah, rotan, damar, dll.
  • coba lihat potensi tambang, dan masih banyak lagi.
Kalau kekayaan alam indonesia dikelola masyarakat indonesia sendiri, untuk kesejahteraan masyarakat indoensia sendiri pasti “turah”, hanya perlu diketahui bahwa masyarakat baru lepas dari tangan penjajah jadi masih perlu waktu dan perlu menggali pengetahuan dari negara yang sudah maju. maka banyak mahasiswa yang disekolahkan ke luar negeri untuk menuntut ilmu kalau sudah pintar supaya kembali ke indonesia utuk membangun negara indonesia, tapi apa yang terjadi impian tenggelam dalam mimpi tidak tercipta suatau kenyataan. potensi alam yang sehat ramah dan sangat bersahabat. 

Bangsa yang ramah penuh jiwa kebhinekaan, ini menjadi incaran bangsa dan negara lain yang ingin menggandeng mitra, termasuk banyak yang ingin menguasai atau menjajah. hanya anehnya keadaan seperti ini antara eksekutif dan judikatif, legislatif, masing-masing hanya berdebat sendiri-sendiri. kalau kita mendengar, membaca yang sumbernya dari media elektronika, media cetak, jelas carut marutnya suatu bangsa dan negara seperti yang dilakukan dunia ini penuh sandiwara dan seterusnya. apalagi kalau pemerintah menekankan tentang paham pancasila :
  1. Ketuhanan yang mahaesa
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
  3. Persatuan indonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawarahan dan perwakilan
  5. Kesejahteraan bagi seluruh rakyat indonesia
dan lima sila satupun angkanya yang menembus di kalangan petani sangat minim sekali. seakan-akan bahwa buntutnya saja tidak.
  • Sila ke i, tentang ketuhanan. rusaknya ekosistem karena racun sehingga burung-burung, ikan ciptaan tuhan punah keracunan.
  • Sila ke ii, kemanusiaan yang adil dan beradap. masyarakat petani ibarat jatuh tertimpa tangga. betapa tidak, pada waktu dahulu pemerintahan desa ada perangkat jogo tirto yang tugasnya, ngurus air di lahan pertanian (jaringan irigasi). karena petani atau pertanian tidak begitu penting mungkin, jogo tirto ditarik dimasukkan kantor menjadi kaur bersama bengkoknya. urusan air diserahkan petani. kemudian dibentuknya p3a (paguyuban petani pemakai air). karena bengkok jogotirto ikut masuk kantor, maka upah pengurus narik gabah (iuran) dari petani p3a. kalau ada permasalahan dibenturkan petani dengan petani. jelasnya pengurus dengan anggota. yang kedua dulu dahulu ada ptd (petugas tani desa) yang ngatur lahan dan tata tanam. karena petani tidak begitu penting mungkin, ptd dikantorkan juga bersama bengkoknya. urusan lahan dan tata tanam diserahkan petani dan dibentuknya kelompok tani. pengurus kelompoknya perjuangan. jadi petani kehilangan dua petugas dan bengkoknya. karena petani kalangan bawah hanya bersikap pasrah ibarat kawulo alit mung sadermi nuninggih sandiko, jadi kalau mendengan yang di atas rebutan duit koruptor sampai triliyunan. kami hanya gigit jari. pertanyaannya apakah itu yang adil dan beradab.
  • Sila ke iii, persatuan indonesia. masih banyak permasalahan di kalangan etnis, agama dan kelas antara bawah dan atas.
  • Sila ke iv, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan. nyatanya petani tidak ada yang mewakili. contoh seperti kekurangan pupuk petani sampai ada yang ambil sikap ngadang truk isi pupuk, yang masalah ini sebenarnya tak boleh terjadi. waktu petani gagal panen seakan adanya hanya pembicaraan.
  • Sila ke v, kesejahteraan bagi seluruh rakyat indonesia. rakyat yang di atas sampai duitnya di luar negeri karena di indonesia sudah tidak muat. tetapi rakyat yang bawah tenaganya yang dikorbankan di luar negeri.  indonesia tidak bagian duit.

Sumbang Sih

Dengan demikian kami sebagai petani yang peduli terhadap lingkungan  yang sehat dan berjangka panjang. ehhhhh...., enak ngrumpi saja dari pada puyeng-puyeng. bagaimana ya..., jakarta setiap waktu banjir ahhhh...., itu mudah!!. coba sampah itu jangan dibuang ke sungai. dari pada tenaga dieksport ke luar negeri, dimodali, untuk mengumpulkan sampah. benda plastik dijadikan satu, benda keras jadikan satu, bahan organik jadikan satu, masing-masing dibuatkan pabrik seperti contoh bahan organik yang sangat diperlukan petani, daripada menyumbat kali !!!

Yang di Kampung

Disini banyak potensi, limbah ternak, limbah batang jagung, kulit jagung, janggel jagung, kalau itu dimodali pemerintah dibuat pupuk dan pakan ternak berapa tenaga kerja yang diperlukan. pengelolaan jaringan irigasi yang sekarang bongkar berapa tenaga kerja yang diperlukan. kelapa sawit, kopi, cengkeh, kakao, dll. kalau diproses jadi bahan jadi, berapa pabrik dan berapa tenaga kerja yang diperlukan. dan masih banyak yang lain.
tetapi duitnya siapa??

ini ngrumpi alias ngimpi di siang bolong. menurut analisa saya, masyarakat indonesia golongan nnenengah ke atas 20%, mengambil bagian uang negara 75% dari jumlah khas negara. golongan menengah tingkat atas sejumlah 10% mereka mendapat bagian 10% dari duit negara. golongan, menengah bawah garis kemiskinan jumlah orangnya 70% tinggal kebagian duit negara 15%. na...aa, ini tidak aneh kalau jakarta penuh penduduk. karena ada gula ada semut. yang lain, daripada rumah nganggur lebih baik ke luar negeri.
secara pribadi sebenarnya menyesal. negara indonesia terkenal negara kaya makmur gemah ripah loh jinawi. sayangnya...., sayangnya ada ramalan 75%, 10%, 15%. jadi sila yang ke v baru kena bencana tsunami. ini hanya otak atik matuk.

Ketukan Pintu Hati

Ketukan pintu hati yang lahir dari pono kawan. pono artinya kapal, atau yang langsung merasakan, melihat dan terlibat. kawan artinya tidak sendiri, ada teman dan ada kawan yang senasip. di pewayangan pono kawan, semar, gareng, petruk dan bagong. ini pono kawan pada pasangan ceritera kasatriyan, atau kesatrianya. pasangan ceritera denowo atau raksasa, pono kawannya togok dan belung.suatu ciri-ciri khusus, siapa yang didampingi pono kawan, entah itu kasatriya, atau raksasa, suatu pertanda bahwa jalan cerita tersebut yang menjadi pahlawan pada adegan, atau jalan ceritanya, merupakan tokoh cerita, karena pono kawan, entah kasatriyan, atau raksasa pasti yang diminta untuk menjelaskan suatu permasalahan, yang baru dihadapi. hanya biasanya keterangan dari pono kawan itu, dibuat yang lucu, kadang-kadang bahkan bisa menjengkelkan. karena bahasa pono kawan, lain dengan bahasa raja. tetapi semuanya itu sangat dibutuhkan, dari keterangan pono kawan, oleh raja, atau kesatriyan. termasuk judul buku ini, mungkin para pembaca, “geli”, lucu, dan menjengkelkan.
Namun demikian, apa yang bisa dirasakan, dilihat dan sangat terlihat di dalamya seperti itu. jadi apa yang dituliskan ini adalah betul-betul ketukan pintu hati dari pono kawan yang setatesnya sebagai pengabdian. ibaratnya, kalau batu kapur, batu yang masih “wungkul” yang belum dibakar, apa lagi disibar. Tinggal bagaimana pembaca untuk menanggapi. karena masalah pertanian kadang-kadang, teori sukar dipraktekkan. dan lagi masalah pertanian kondisi dan situasi masing-masing daerah tidak sama. kecuali itu, petani juga sangat ditentukan oleh alam, termasuk iklim dan cuaca, namun meskipun petani miskin teori tetapi mempunyai modal hafal, “titen”, karena yang terlibat langsung dan mendengar, melihat, melaksanakan. itulah petani sangat menyadari bahwa petani sering mendapat benturan yang bertubi-tubi seperti:
  1. kegagalan panen karena masalah wereng
  2. kegagalan panen karena masalah tikus
  3. kegagalan panen karena masalah tungro
  4. kegagalan masalah harga jual dan masih banyak lagi.
tetapi, tanggapan petani hanya katanya: masalah biasa... !!, itulah kehebatan petani. jadi seakan petani tahan pukul. entah apa yang terjadi petani menganggap masalah biasa.
potensi alam
potensi alam yang perlu mendapatkan penanganan secara serius yaitu :
  1. Rumen sapi dan kambing, yang sebenarnya potensi mikro organisme yang sangat diperlukan bagi penyuburan tanah, sekarang masih terbuang sia-sia padahal nilainya tinggi.
  2. Beberapa jenis akar yang bisa digunakan sebagai perangsang pertumbuhan akar, belum dibudidayakan secara maksimal.
  3. Beberapa macam daun yang diperlukan untuk kebutuhan penyuburan tanaman, sampai sekarang belum tertangani.
  4. Beberapa macam buah-buahan yang untuk kebutuhan memperbaiki kualitas pembuahan (mol) buah belum tertangani secara maksimal.
  5. Tanaman rimpang empon untuk kebutuhan penetral jamur menyehatkan tumbuhan, menyehatkan ternak dan masih banyak lagi kebutuhan yang berasal dari empon-empon, masih belum ditangani secara maksimal.
  6. Kebutuhan pengendalian hama dan penyakit yang sangat ramah lingkungan seakan-akan sama sekali belum tersentuh padahal di sekitar kita bahan yang bisa digunakan sangat cukup dan tersedia.
  7. Kebutuhan penggemukan ternak, ikan, unggas di lingkungan kita sangat mendukung contoh seperti limbah tulang, limbah ikan, limbah sayur di pasar, limbah buah dan masih banyak lagi juga belum ditangani.
  8. Agensi pengendali hayati, fungisida dan lain-lain. kalau semua itu mulai ditata dimanfaatkan beberapa pabrik yang didirikan. berapa tenaga kerja yang diperlukan. belum sampah kota seperti jakarta, dari pada setiap tahun digoncang banjir karena penyumbatan aliran sungai yang berasal dari sampah, kalau dibudidayakan sangat berpotensi. padahal semua ini sangat memerlukan cerdik pandai, ilmuwan, intelektualitas, yang bisa menyatu dengan tenaga kerja di lapangan. tentang permodalan sangat bisa diatur karena petani yang bergerak di bidang kecukupan pangan yang sehat, ramah lingkungan tidak teresidu racun.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Permasalahan Pertanian yang dihadapi Indonesia"

Post a Comment